JURNALIS
KEKINIAN,
JUJUR
ATAU JULID ?
Oleh
: Efthariena NIM 210501010092 Universitas Siber Asia
Jujur,
adalah bagian dari kebenaran. Dan kebenaran salah satu dari prinsip jurnalis
yang harus dilakukan. Mengusung penyajian berita dalam kebenaran, bukan berita
palsu dan hoax belaka. Mementingkan fakta dan realita dalam penyajian. Satu
dari prinsip jurnalis yang dipertanyakan penggunaannya. Masihkah digunakan ?.
Pemberitaan
dari para jurnalis berlomba membuat berita sarkasme yang cenderung Julid, bahasa
baru kekinian yang dimaknai sarkasme keingintahuan berlebihan akan ranah
privasi seseorang. Baik itu artis, tokoh politik, selebritis atau orang biasa
yang dianggap viral oleh khalayak. Masih layakkah ini dianggap berita? Atau
hanya pembodohan publik semata?.
Mengatas
namakan kekinian, pemberitaan yang dianggap lawas bermetamorfosa menjadi berita
dengan bahasa modern yang ringan tetapi menohok, berusaha disajikan dalam
pemberitaan terkini. Sajian pemberitaan jenis ini terlihat makin pudar dari
prinsip jurnalistik. sebuah hal penting dalam dunia jurnalistik, hal yang
harusnya melekat tak bisa terlepas, menempel dan menyatu oleh seorang jurnalisme.
Era
kini dimana pemberitaan butuh literasi media yang tinggi dari konsumennya,
membuat dunia jurnalistik dipertanyakan prinsipnya. Kode etik yang selaras
dengan prinsip seorang jurnalis yang dipegang teguh dalam kerangka hukum dan
uji kompetensi jurnalis itu sendiri. Sebuah keharusan seorang jurnalis
melakukannya dalam menghasilkan sebuah produk jurnalistik. Berjalan dalam
aturan yang terang benderang menjalani profesi jurnalis.
Pemberitaan
yang diterima publik kini membutuhkan literasi media, tapi haruskah hanya publik
yang meningkatkan literasi media? Bukankah jurnalis harus meningkatkan
kompetensi penyajian berita? Penyajian berita yang seharusnya tak meninggalkan
rangkaian aturan jurnalisme dalam sebuah proses jurnalistik oleh seorang
jurnalis adalah sebuah keharusan. Pada akhirnya tak ada pilihan solusi lain,
hanya memastikan keduanya harus berjalan seiringan, publik meningkatkan
literasi media dan jurnalis tetap menjalankan etika jurnalistik.
Komentar
Posting Komentar