Popo, artinya Nenek dari bahasa Hokian. Hampir semua orang yang memiliki masa kecil bersama nenek memiliki sedikit rasa kangen terhadap masakan Nenek. Datang ke Claypot popo di kawasan Blok M ini membuat anda merasakan lidah yang dimanjakan.
Dengan suasana oriental tempo dulu diawali dengan pintu hijau kecil berteralis, resto ini tak mudah terlihat diantara dertan toko kecil di sebrang blok m square. Claypot popo merupakan salah satu hidden gems diarea Jakarta Selatan.
Membuka pintu hijau, kita harus mendaki tangga kayu lebar yang terasa ada dalam adegan-adegan film kungfu lawas. Resto dilantai dua dengan dapur yang terbuka sehingga para koki dan pelayan yang memasak dan menyajikan makanan dari menu terlihat jelas.
Bangku-bangku area dalam tertata apik dengan ornamen oriental lawas, dari gambar dan hiasan yang dipajang membawa asa dan rasa menjelajah ruang. Bagian luar berupa meja panjang dibawah lampion merah khas oriental, area yang bisa dipakai untuk pengunjung yang merokok.
Bagian outdoor belakang juga memiliki keunikan tersendiri dengan adanya dapur snack, dimana menu snack berasal, dimsum, kuotie dan telur setengah matang berhadapan dengan bangku serta meja makan pengunjung, ada meja kayu kecil seperti meja anak TK yang berada disana membuat rasa unik menikmati resto ini makin terasa.
Menu disini dimasak langsung di Claypot, yakni mangkuk tanah liat yang dimasak berbarengan, sehingga mangkuk ini benar2 panas saat disajikan di meja pengunjung. Menu andalan yang paling sering di order disini yaitu claypot siram, baik telur setengah matang maupun claypot siram telur matang.
Komentar
Posting Komentar